Surveyor atau
disebut juga sebagai uitzet mempunyai bermacam tugas dalam pembangunan proyek
gedung, secara umum pekerjaan surveyor berhubungan dengan pengukuran bangunan.
tugas ini bisa dikatakan sebagai kunci pembuka dalam pelaksanaan proyek karena aplikasi
gambar rencana ke dalam dunia nyata akan sangat tergantung pada keahlian uitzet
dalam menerjemahkan bentuk dan ukuran gambar kedalam pelaksanaan konstruksi bangunan.
disini kita bahas tugas surveyor dari awal sampai akhir proyek gedung.
Ilmu surveyor
Untuk dapat
melakukan pekerjaan pengukuran dengan baik diperlukan beberapa ilmu yang dapat
dipelajari dibangku sekolah menengah kejuruan SMK bangunan, kuliah teknik sipil
maupun membaca blog ilmusipil.com media
berbagi ilmu teknik sipil dan arsitektur. berikut
ini ilmu yang perlu dipelajari oleh
uitzet.
1.
Ilmu
ukur tanah.
2.
Teknik
gambar bangunan.
3.
Pengoperasian
alat ukur seperti waterpass, teodolit, dll.
4.
Metode
pelaksanaan bangunan.
5.
Ilmu
matematika.
Tugas surveyor pada proyek gedung :
v Menentukan titik-titik batas araea proyek,
ini diperlukan untuk pembuatan alur pagar
v proyek dan penentuan koordinat gedung.
v Membaca gambar dengan melihat bentuk dan
ukuran bangunan untuk diaplikasikan
v dilapangan.
v Menentukan elevasi kedalaman galian
pondasi dan lantai basement, kesalahan dalam
v penentuan elevasi ini dapat menyebabkan
pemborosan pekerjaan urugan dan galian
v tanah.
v Menentukan as bangunan untuk mencari lokasi titik
tiang pancang dan pile cap.
v Memantau kedataran cor beton pada
pekerjaan lantai basement atau plat lantai
v diatasnya.
v Marking atau menentukan as kolom gedung,
pada pekerjaan ini menggunakan istilah
v pinjaman as 1 m untuk mengecek apakah
pembesian dan bekisting kolom sudah
v terletak pada posisi yang benar.
v Pengecekan ketegakan kolom dengan
menggunakan waterpass atau benang ukur yang
v diberi bandul.
v Menghitung ketinggian elevasi cor kolom
beton agar pas untuk menaruh balok dan
v plat lantai, kesalahan dalam pekerjaan ini
dapat menyebabkan adanya bobok beton
v atau cor ulang untuk menambah ketinggia
kolom.
v Pengecekan kedataran elevasi balok lantai
agar sesuai dengan gambar rencana.
v Marking perletakan stek besi tulangan
struktur diatasnya.
v Marking perletakan void dan lobang lift
gedung agar berada tepat pada posisi rencana.
v Membuat as elevasi bangunan tiap lantai,
dibuat dengan cara membuat garis pinjaman
v dengan ketinggian 1 m dari lantai gedung.
v Membuat dan Mengukur penurunan gedung
setiap hari atau seminggu sekali untuk
v mengetahui apakah posisi gedung yang sudah
dibangun berada pada kondisi aman.
v Marking posisi pekerjaan arsitektur
seperti pemasangan dinding batu bata,
v pemasangan kepalaan keramik, penentuan
posisi titik lampu, penentuan posisi sanitair
v toilet dll.
Begitulah kurang lebih tugas surveyor pada
pengukuran proyek gedung yang pada kondisi
tertentu bisa berkurang atau ada tambahan
kewajiban sesuai kondisi dan situasi proyek,
selamat bekerja pada seluruh surveyor yang
ada diseluruh proyek gedung atau infrastruktur di
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar